Langsung ke konten utama

Nahdlatul Ulama'ku

Kebumen, 15 April 2017

Foto ini diambil di Pantai Petanahan, Kabupaten Kebumen seusai acara Istigotsah Akbar Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama' ke 94 versi kalender Hijriyah.
....
Entah apa yang membuatku begitu bersemangat untuk menghadiri acara tersebut. Bisa dibilang ketika itu kondisi badan sedang sangat rewel, tapi serasa tak peduli dan dengan modal bismillah aku nekat berangkat nderekke Ibu Sekretaris PW IPPNU Jawa Tengah.
Angin malam dan asap motor menjadi teman kita dalam perjalanan. Jalan yang sepi tak mengurungkan semangat kami untuk sampai ke sana. Perjalanan kami nikmati dengan pembicaraan yang cukup menguras fikiran, ya kira-kira urun rembug memikirkan Negara. Hahaha. Dan setelah kira-kira 1,5 Jam perjalanan akupun sampai di lokasi yang menjadi tujuan.
Susai beristirahat sebentar di kediaman salah satu pejuang muda Nahdlatul Ulama' yaitu rekanita Istiqomah, kamipun beranjak untuk menilik ke lokasi acara istimewa tersebut. Oh. Betapa sialnya, ternyata tubuh ini begitu menyebalkan. Sakit yang hilang diperjalanan tadi kini datang lagi dengan frekuensi yang lebih. Dengan segala tenaga yang ada dan semangat yang membara aku lupakan sakit itu.
....
Memasuki pintu gerbang Pantai Petanahan, terlihat banyak orang hilir mudik menggunakan dress code Putih-putih yang menyejukkan mata. Suara Simbah Kiyai terdengar mempimpin Do'a bersama, bisa ditebaklah isi doanya apa. Bisa dipastikan Jama'ah diajak untuk mendoakan Nahdlatul Ulama', Pendiri dan Sesepuh NU, diri sendiri dan tentunya turut mendoakkan Kemakmuran dan Kebaikan untuk Negeri Kita Tercinta.
Tak sadar, di tengah-tengah acara air mata ini menetes. Bukan karena rasa sakit hebat yang aku rasakan, tapi betapa merindingnya, betapa bergetarnya hati ketika melihat ribuan orang yang dengan ikhlas datang dari penjuru Jawa Tengah dengan Ikhlas mengikuti doa bersama ini. Tak ada materi yang mereka bisa dapatkan dari sini, tapi mereka begitu Ikhlas untuk NU dan Indonesia. Apalagi ketika di sesi terakhir acara Istighotsah malam itu, semua yang hadir dengan lantang menerikkan "AKU CINTA NU" dan "NKRI HARGA MATI" (ribuan orang), oh betapa betapa betapa air mata ini semakin tidak bisa dibendung.
....
Semangat nan luar biasa itu, memberikan ruh tersendiri bagi diri ini. Aku yang mengaku sebagai kader dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' merasa semangat ini belum ada apa-apanya dibanding semangat dari ribuan orang yang aku jumpai malam itu. Aku yang selalu mengeluh dalam perjalanan perjuanganku merasa amat kecil ketika melihat ribuan orang yang dengan Ikhlas berjuang atas nama Nahdaltul Ulama' dan NKRI. Duh Gusti, aku malu. Dan rasa malu itu juga yang memberikanku semangat lebih untuk tidak meninggalkan Nahdlatul Ulama' apapun dan bagaimanapun keadaannya. Aku tak mau kalah dengan semangat ribuan orang yang aku temui malam itu.
ya... intinya SAYA NU DAN SAYA CINTA NKRI.

Pesanku untuk seluruh rekan-rekanitaku yang aku cintai.
Mari bersama-sama kita berjuang, jangan ada kada lelah karena kamu tidak sendir. Tak perlu kamu bertanya apa yang kamu dapatkan dari NU, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan untuk NU.
salam Belajar, Berjuang, Bertaqwa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK SENDIRI

Bersama rintik hujan Ku nikmati setiap alunan Sajak rindu padaMu Tuhan Yang mengerti akan keadaan ... Hamba rindu Sudi kirannya Engkau mau Memeluk tubuh berlumur debu Yang tak ada orangpun mau ... Hamba sendiri Tuhan Di tengah sepi persimpangan Berharap uluran tangan Dari mereka yang mengaku kawan Yogyakarta, 10 April 2017

Tantangan

apapun tantangannya. Tetap harus tersenyum dan semangat..Tak akan bisa apa2 tanpa semangat dan senyum manismu itu..