Malam ini aku memutuskan untuk pergi makan di luar bersama teman-teman perempuanku. Di jalan menuju pulang, salah satu teman yang aku boncengi mengajakku mengobrol.
..
" Je, untuk saat ini kamu memilih Jomblo atau Pacaran?", tanyanya membuka obrolan kami.
Aku terdiam, betapa pertanyaan itu membuatku Gundah dan mengingatkan akan kejadian yang aku alami akhir-akhir ini.
" hehe, kenapa tanya gitu? Ya jelas, aku memilih untuk memiliki Teman berbagi yang itu sering kita sebut dengan pacar. Apalagi dengan semua pelajaran yang aku dapatkan akhir-akhir ini." Begitu jawabku.
..
" Terus?" , tanyanya lagi.
" Aku ingin ditemani, aku ingin memiliki teman berbagi. Kita kan sedang sibuk-sibuknya nih mengerjakan tugas akhir, nah! Aku ingin ketika aku lelah dalam perjalananku aku bisa bercerita dan berbagi lelah resahku padanya. Kemudian dia menyemangatiku, sampai akhirnya tugas Akhirku beres dan aku Wisuda kemudian dia juga akan menjadi orang yang Bahagia dan Berperan atas Berhasilnya aku. Begitupun, ketika dia lelah dalam semua aktifitasnya, kerjaan ataupun kuliahnya. Aku ingin dia menjadikanku tempat mencurahkan semua lelahnya, kemudian aku akan bersamanya, membangunkannya untuk tetap semangat. Hingga dia berhasil dan aku akan menjadi orang yang Bahagia melihat keberhasilannya karena telah membersamai prosesnya.." Jawabku sedikit panjang.
Tak terima, temanku itupun langsung menyangkal. " Yaa itu kan kalau dekat. Coba kalau hubungan jarak jauh. Apa bisa seperti itu?, saling ada katamu."
..
" Hehe nduk, kamu gak bisa menuntut raga pasanganmu untuk selalu bersamamu. Ya itu salah satu pelajaran yang aku dapatkan. Dia berhak atas hidupnya sendiri. Percayalah, jarak bukan penghalang. Raga tak apa terpisah jauh. Sekarang sudah zaman teknologi, kamu bisa menceritakan semua keluh kesahmu melalui video call, telfon, atau pesan pesan panjangmu. Yang terpenting adalah.. Dia ada waktu untuk mendengarkanmu dan menyemangatimu, adalah hati dan fikirannya ada kamu. Yang penting adalah, walau jauh tapi kita bisa saling merasakan keberadaan dalam setiap langkah kita masing-masing. Begitu menurutku nduk."
Dia terdiam mendengar penjelasanku.
" Nduk, kalau memang tidak ada masalah yang berarti, jangan kamu sia-siakan dia yang bersamamu saat ini. Ku lihat dia juga sangat menyayangimu. Kalau boleh meminta, aku ingin memperbaiki semuanya nduk. Ingin menjadi perempuan yang tidak egois pada lelakiku, memahami dan memberikan kasih yang terbaik untuknya. Bukan terus-terusan menuntut ini itu, ABCD yang akhirnya membuat dia ketakutan dan lelah untuk membersamaiku. Akhir-akhir ini seperti banyak orang yang dikirimkan Tuhan untukku, untuk menyadarkanku. Bahwa dalam suatu hubungan, perempuan itu sangat Egois. Selalu ingin dimengerti dan 99% berubah menjadi manja hehe. Yaa dan akhirnya si laki-laki merasa capek sendiri menghadapi perempuannya hihi. Jadi, hubungan itu tentang 2 orang nduk. Bukan hanya tentang kamu. Ketika kamu ingin dimengerti, diapun sama. " , tambahku.
..
" yaaah terus gimana dong? tp dia terkesan possesive.", tanyanya dengan penuh kebingungan.
" ya sewajarnya saja. Kamu gak boleh egois atas dirinya. Bahwa cinta tidak akan mempermasalahkan "jarak". Kamu harus tau, hatimu itu milik siapa. Wajar nduk kalau dia terkesan possesive terhadapmu dan sering merasa cemburu. Semua itu karena dia sayang kamu. Hmm, nanti kalau dia cuek, baru tau rasa kamu. Hehe sama halnya dengan kamu yang ingin dianggap, diapun begitu. Sama halnya seperti kamu yang hanya ingin kamulah satu-satunya. Sebenernya diapun begitu. Maka sekali lagi. JANGAN EGOIS. Hubungan 2 orang adalah tentang timbal dan balik. Ohya, selama itu tidak mengganggu aktivitas dan cita-citamu, possesivenya adalah possesive yang positif. Hehe. Kamu juga sadar diri ya. Kamu harus faham, hatimu milik siapa."
..
Kamipun saling terdiam, mungkin pikirannya langsung tertuju pada kekasihnya. Ya, akupun begitu. Pikiranku tertuju kepada sosok laki-laki yang aku sayangi..
...
" hehe oke je, makasih yaa " katanya memecah keheningan.
" oke, :) .. Jangan lupa untuk terus berdoa kepada Sang Maha Cinta, karena nikmat Cinta yang kamu rasakan saat ini adalah Karunia-Nya, hehe sang Maha pun tidak ingin cintanya diduakan. Kita harus menempatkan semuanya sesuai porsinya.. Hehe goodluck, yakin.. Masalah-masalah remeh seperti itu akan selesai kalau kamu mau terus berbenah, sabar, dan berdoa tentunya. Semangat ya, kalau jodoh gak kemana, yang penting Usaha. Hehe"
Tutupku di obrolan seru kami, karena tidak terasa kami telah sampai di depan gerbang kosku.
...
..
" Je, untuk saat ini kamu memilih Jomblo atau Pacaran?", tanyanya membuka obrolan kami.
Aku terdiam, betapa pertanyaan itu membuatku Gundah dan mengingatkan akan kejadian yang aku alami akhir-akhir ini.
" hehe, kenapa tanya gitu? Ya jelas, aku memilih untuk memiliki Teman berbagi yang itu sering kita sebut dengan pacar. Apalagi dengan semua pelajaran yang aku dapatkan akhir-akhir ini." Begitu jawabku.
..
" Terus?" , tanyanya lagi.
" Aku ingin ditemani, aku ingin memiliki teman berbagi. Kita kan sedang sibuk-sibuknya nih mengerjakan tugas akhir, nah! Aku ingin ketika aku lelah dalam perjalananku aku bisa bercerita dan berbagi lelah resahku padanya. Kemudian dia menyemangatiku, sampai akhirnya tugas Akhirku beres dan aku Wisuda kemudian dia juga akan menjadi orang yang Bahagia dan Berperan atas Berhasilnya aku. Begitupun, ketika dia lelah dalam semua aktifitasnya, kerjaan ataupun kuliahnya. Aku ingin dia menjadikanku tempat mencurahkan semua lelahnya, kemudian aku akan bersamanya, membangunkannya untuk tetap semangat. Hingga dia berhasil dan aku akan menjadi orang yang Bahagia melihat keberhasilannya karena telah membersamai prosesnya.." Jawabku sedikit panjang.
Tak terima, temanku itupun langsung menyangkal. " Yaa itu kan kalau dekat. Coba kalau hubungan jarak jauh. Apa bisa seperti itu?, saling ada katamu."
..
" Hehe nduk, kamu gak bisa menuntut raga pasanganmu untuk selalu bersamamu. Ya itu salah satu pelajaran yang aku dapatkan. Dia berhak atas hidupnya sendiri. Percayalah, jarak bukan penghalang. Raga tak apa terpisah jauh. Sekarang sudah zaman teknologi, kamu bisa menceritakan semua keluh kesahmu melalui video call, telfon, atau pesan pesan panjangmu. Yang terpenting adalah.. Dia ada waktu untuk mendengarkanmu dan menyemangatimu, adalah hati dan fikirannya ada kamu. Yang penting adalah, walau jauh tapi kita bisa saling merasakan keberadaan dalam setiap langkah kita masing-masing. Begitu menurutku nduk."
Dia terdiam mendengar penjelasanku.
" Nduk, kalau memang tidak ada masalah yang berarti, jangan kamu sia-siakan dia yang bersamamu saat ini. Ku lihat dia juga sangat menyayangimu. Kalau boleh meminta, aku ingin memperbaiki semuanya nduk. Ingin menjadi perempuan yang tidak egois pada lelakiku, memahami dan memberikan kasih yang terbaik untuknya. Bukan terus-terusan menuntut ini itu, ABCD yang akhirnya membuat dia ketakutan dan lelah untuk membersamaiku. Akhir-akhir ini seperti banyak orang yang dikirimkan Tuhan untukku, untuk menyadarkanku. Bahwa dalam suatu hubungan, perempuan itu sangat Egois. Selalu ingin dimengerti dan 99% berubah menjadi manja hehe. Yaa dan akhirnya si laki-laki merasa capek sendiri menghadapi perempuannya hihi. Jadi, hubungan itu tentang 2 orang nduk. Bukan hanya tentang kamu. Ketika kamu ingin dimengerti, diapun sama. " , tambahku.
..
" yaaah terus gimana dong? tp dia terkesan possesive.", tanyanya dengan penuh kebingungan.
" ya sewajarnya saja. Kamu gak boleh egois atas dirinya. Bahwa cinta tidak akan mempermasalahkan "jarak". Kamu harus tau, hatimu itu milik siapa. Wajar nduk kalau dia terkesan possesive terhadapmu dan sering merasa cemburu. Semua itu karena dia sayang kamu. Hmm, nanti kalau dia cuek, baru tau rasa kamu. Hehe sama halnya dengan kamu yang ingin dianggap, diapun begitu. Sama halnya seperti kamu yang hanya ingin kamulah satu-satunya. Sebenernya diapun begitu. Maka sekali lagi. JANGAN EGOIS. Hubungan 2 orang adalah tentang timbal dan balik. Ohya, selama itu tidak mengganggu aktivitas dan cita-citamu, possesivenya adalah possesive yang positif. Hehe. Kamu juga sadar diri ya. Kamu harus faham, hatimu milik siapa."
..
Kamipun saling terdiam, mungkin pikirannya langsung tertuju pada kekasihnya. Ya, akupun begitu. Pikiranku tertuju kepada sosok laki-laki yang aku sayangi..
...
" hehe oke je, makasih yaa " katanya memecah keheningan.
" oke, :) .. Jangan lupa untuk terus berdoa kepada Sang Maha Cinta, karena nikmat Cinta yang kamu rasakan saat ini adalah Karunia-Nya, hehe sang Maha pun tidak ingin cintanya diduakan. Kita harus menempatkan semuanya sesuai porsinya.. Hehe goodluck, yakin.. Masalah-masalah remeh seperti itu akan selesai kalau kamu mau terus berbenah, sabar, dan berdoa tentunya. Semangat ya, kalau jodoh gak kemana, yang penting Usaha. Hehe"
Tutupku di obrolan seru kami, karena tidak terasa kami telah sampai di depan gerbang kosku.
...
Komentar
Posting Komentar